Tahun kedua Hijriah dimulai pada hari Selasa, 1 Muharram yang bertepatan dengan tanggal 5 Juli 623 M.
Peristiwa:
1. Perubahan kiblat dari dari Baitul Maqdis ke Kabah. Peristiwa ini terjadi pada 15 Syaban.
2. Kewajiban puasa bulan Ramadhan, shalat Idul Fitri, Zakat Fitri dan shalat Idul Adha.
3. Pernikahan Imam Ali bin Abi Thalib as dan Sayidah Fathimah as, putri Rasulullah Saw.
4. Pasca perang Badar, karavan dagang Quraisy tidak lagi mengikuti jalur Syam tapi lewat Irak.
Kejadian Perang
1. Nabi serius menindaklanjuti pengiriman kelompok-kelompok militer seperti:
Ghazwa Bani Dhamrah.
Dalam Ghazwa Bani Dhamrah ini Nabi Muhammad Saw ikut memerangi Bani
Dhamrah yang menjadi sekutu Quraisy. Tapi mereka mengajak berdamai
dengan Nabi pada bulan Shafar.
Ghazwa Dzat al-Asyirah dan Bawat.
Pengiriman dua pasukan yang disertai Nabi Muhammad Saw ini dilakukan
untuk mencegat rombongan pedagang Quraisy. Peristiwa ini terjadi pada
bulan Rabiul Akhir.
Sariyah Abdullah bin Jahsy untuk mencari informasi tentang Quraisy. Peristiwa ini terjadi pada bulan Rajab.
Ghazwa Badar Kubra yang
diikuti dengan kemenangan besar umat Islam dan tewasnya banyak tokoh
Quraisy dalam perang ini. Peristiwa ini terjadi pada 17 Ramadhan.
Ghazwa Qainuqa.
Perang ini terjadi akibat sikap kabilah Yahudi, Bani Qainuqa yang
melanggar perjanjian dengan Nabi Muhammad Saw, melakukan provokasi dan
menyerang Muslimin. Nabi Muhammad Saw memerintahkan pasukan Islam untuk
mengepung Bani Qainuqa dan akhirnya mereka menyerah. Sesuai dengan
perintah Nabi, mereka diusir dan harus keluar dari Madinah. Sebagian
dari mereka pergi ke Khaibar dan sebagian lainnya menuju Syam.
Ghazwa Qarqarah al-Kadr atau Sawiq.
Perang ini terjadi ketika berita sampai kepada Rasulullah Saw bahwa Abu
Sufyan tengah mempersiapkan perang baru terhadap umat Islam sebagai
bentuk pembalasan dendam setelah kekalahan di perang Badar. Mendengar
itu, Nabi Saw bersama pasukannya keluar dari Madinah untuk menghadapi
pasukan Abu Sufyan dan tiba di daerah bernama Qarqarah al-Kadr.
Mengetahui kesiapan umat Islam, Abu Sufyan mengajak kembali pasukannya
ke Mekah. Agar lebih cepat mencapai Mekah dan selamat dari pasukan
Islam, pasukan Abu Sufyan membuang barang bawaan mereka agar gerakan
mereka lebih ringan dan lebih cepat mencapai Mekah. Barang yang mereka
buang itu adalah tepung dari gandum yang dalam bahasa Arabnya Sawiq.
Sumber:
Rouidadha-ye Tarikh-e Eslam, Abdul Salam El Termanini, Tarjomeh Jamiy az
Pazhouhesgaran, 1385, Qom, Pazhouheshgah Oluum va Farhang-e Eslami.
(IRIB Indonesia)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berkomentarlah Yang Baik dan Berintelektual