Seorang pemuda Palestina berusia 17 tahun dari Gaza menulis surat
yang ditujukan kepada seluruh rakyat Iran. Surat tersebut pertama kali
dipublikasikan oleh kantor berita Ummatan Wahidah.
Berikut teks lengkap surat tersebut:
Wahai saudara-saudaraku di negeri Islam Iran
Saya Naji Abu Saif, berusia 17 tahun yang hidup ditengah-tengah
gempuran bom dan ledakan yang meluluhlantakkan rumah-rumah kami menulis
surat buat kalian. Dalam keadaan rumah-rumah kami diterjang bom-bom
Israel saya menulis surat ini.
Kami sama sekali tidak pernah menanti dan meminta sesuatupun dari
penguasa-penguasa Arab. Keyakinan dan harapan kami hanya dan hanya
kepada Republik Islam Iran sebab yang kami tahu Iran adalah Negara yang
terdepan memberikan pembelaan dan dukungan kepada kemerdekaan negeri
kami.
Wahai rakyat Iran yang penuh dengan kebanggaan
Wahai mereka yang senantiasa peduli akan nasib ummat Islam
Saya mencintai kalian
Saya mengakhiri surat ini dengan mengucapkan kepada Israel, “Kami
pantang untuk dihinakan!”. Kami adalah tentara-tentara Allah dan harapan
kalian akan kami ubah menjadi sekedar fatamorgana. Insya Allah.
Naji Abu Saif
Yang berharap bisa bertemu kalian rakyat Republik Islam Iran
Mofaz: Israel Pecundang, Hamas Pemenang Perang Gaza
Gaza, Palestina, Jum’at 16 November 2012
Shaul Mofaz, pemimpin oposisi Israel di Knesset Rabu (21/11)
menyebut rezim Zionis sebagai pecundang dan gerakan perlawanan Palestina
Hamas sebagai pemenang perang Gaza.
Statemen pedas ini dilancarkan Mofaz sebagai reaksi keras atas
pernyataan Perdana menteri Israel yang mengklaim Tel Aviv telah meraih
tujuannya dalam agresi militer ke Jalur Gaza. Netanyahu mengklaim Israel
bersama Washington berhasil menghalau masuknya senjata dari Iran ke
Hamas. Tidak hanya itu, PM Israel itu menyebut tewasnya sejumlah
petinggi Hamas sebagai parameter keberhasilan perang. Sebelumnya pada hari yang sama, Menteri Keamanan Dalam Negeri
Israel mengungkapkan terjadinya ledakan akibat roket muqawama Palestina
di Tel Aviv yang sangat kuat dan luar biasa. “Sudah lama sekali kota
ini tidak pernah menyaksikan peristiwa seperti ini, ” tutur Aviv
Dichter, Rabu (21/11) Avi Dichter mengingatkan bahwa beberapa waktu lalu juga terjadi
ledakan di sebuah bus yang menggetarkan ibukota Israel. Menyusul ledakan
itu, kabinet Israel akan menggelar sidang darurat untuk membahas
masalah tersebut.
Pada hari yang sama, Israel Today melaporkan kerugian yang diderita
Israel dalam sepekan pasca agresi rezim Zionis ke Jalur Gaza mencapai
$1,2 miliar.
“Ini hanya kerugian di sektor perekonomian saja, mengingat belum ada
angka pasti mengenai kerugian akibat serangan balasan kelompok muqawama,
” tulis Israel Today, Rabu (21/11) Sektor pariwisata Israel yang paling terpukul akibat perang baru ini.
Sementara itu, sumber-sumber Israel mengkonfirmasikan rusaknya 718
bangunan dan 240 kendaraan akibat serangan roket-roket muqawama
Palestina.
Televisi Kanal 10 Israel Selasa malam (20/11) dalam sebuah laporan
mempublikasikan sebagian kerugian yang diderita Israel akibat agresinya
ke Jalur Gaza. Dalam serangan ini juga 30 lembaga dan organisasi Israel
mengalami kerugian besar.
Reuters melaporkan, pabrik roket-roket penghadang pada sistem
anti-udara Iron Dome Israel mengakui menipisnya cadangan roket. Pabrik
tersebut menyatakan meski proses produksi roket untuk Iron Dome itu
terus beroperasi selama 24 jam, akan tetapi permintaan dari militer
Israel sangat banyak dan mendesak.
Perusahaan Rafael yang memproduksi roket untuk Iron Dome
mengungkapkan jika pabriknya beroperasi secara maksimal, hanya mampu
memproduksi 12 roket, sementara militer Israel terpaksa menembakkan dua
roketnya dari peluncur Iron Dome hanya untuk menjatuhkan satu roket Grad
muqawama.Hingga kini, Israel telah menembakkan 360 dari sistem
pertahanan Iron Dome dan untuk setiap roketnya Tel Aviv harus membayar
30 sampai 50 ribu dolar.
Roket-roket pejuang Palestina mampu menembus Iron Dome hingga
menjangkau sasaran kota-kota penting Israel termasuk Eilat, Eshkol,
Sha’ar Hanegev, Be’er Sheva, Gan Yavne, dan Ashkelon. Tidak hanya itu,
roket-roket Palestina juga berhasil mencapai jantung Israel, Tel Aviv.
Media-media Israel sendiri melaporkan bahwa perisai rudal Iron Dome
gagal untuk melindungi kota dari serangan roket Palestina. Dilaporkan,
sejak Rabu lalu hanya sepertiga dari proyektil yang berhasil dicegat
oleh Iron Dome Israel.
Roket muqawana menghantam helikopter, drone dan jet tempur Israel. Sayap
militer Hamas menembakkan tiga roket 107 ke arah kapal tempur Israel.
Dinas intelijen Israel menyatakan bahwa Hamas memiliki lebih dari 10 ribu roket jarak menengah dan jauh. Serangan roket muqawama Palestina menghantam gedung partai Kadima dan
distrik Zionis. Serbuan roket pejuang Palestina juga menghantam area
halaman gedung perwakilan rakyat Eshkol. Media-media Israel
mengkonfirmasikan jatuhnya 5 roket muqawama Palestina jatuh di halaman
gedung perwakilan rakyat Eshkol di selatan Israel.Tembakan roket dari
arah Gaza memicu ketakutan akut bagi warga Israel.
Para analis menilai Iron Dome gagal menjadi tameng Israel dari
serbuan roket pejuang palestina. Rajeh al-Khuri, analis Lebanon
mengungkapkan empat faktornya. Pertama, roket dan rudal muqawama
Palestina telah menghantam Tel Aviv, Baitul Maqdis (Jerusalem) Eilat,
Ashdod, Askalon, Beersheva dan Beertopia, yang merupakan garis merah dan
titik vital keamanan Israel.
Kedua, warga Zionis sudah tidak percaya kemampuan Iron Dome untuk
melindungi mereka dari serangan roket muqawama. Terbukti 70 persen roket
yang ditembakkan dari Gaza mampu mencapai targetnya. Iron Dome dinilai
seperti payung yang berlubang.
Ketiga, sikap masyarakat dunia mengecam serangan Israel dan
peringatan kepada Tel Aviv untuk tidak melancarkan serangan darat ke
Jalur Gaza.
Keempat, pihak-pihak yang membaca peringatan Senator AS Carl Levin
soal “ledakan di kawasan” kini mereka berpendapat bahwa Amerika Serikat
menilai hujan roket Israel bukan hanya akan menggugurkan anak-anak kecil
Palestina melainkan juga sebagai indikasi berakhirnya kesepakatan damai
di kawasan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berkomentarlah Yang Baik dan Berintelektual