SUBA SE SALAM SE JO NGON MOI MOI

Sabtu, 24 November 2012

Warga Indonesia Demo Kedubes AS Protes Agresi Brutal Israel

Pembantaian warga gaza oleh Israel menghasilkan 160 warga Palestina tewas dan melukai sekitar 1.200 orang, sejak meletus pada 14 November lalu. setelah Pasca perang selama 8 hari antara rezim Zionis Israel dan muqawama Palestina, akhirnya gencatan senjata terjadi. Berdasarkan nota kesepakatan gencatan senjata, kedua pihak tidak boleh menyerang kawasan yang dikuasainya. Dibukanya kembali jalur-jalur penyeberangan yang menghubungkan Gaza dan kemudahan lalu-lalang orang dan masuknya barang ke Gaza merupakan isi dari kesepakatan itu. Gencatan senjata antara Zionis Israel dan Hamas dilakukan lewat mediasi Mesir.
 
Sementara itu di Indonesia hari ini (Jumat, 23/11) Jalan Merdeka depan Gedung Kedutaan Besar AS, sejumlah massa mengadakan acara "Peringatan Asyura dan Demo solidaritas untuk Palestina". Sekitar 500 massa gabungan dari Voice of Palestina (VOP),  Indonesian Solidarity for Palestine, Asian People's Solidarity with Palestine (APSP), Garda Suci Merah Putih, Zaenab Asosiation. Sekitar 50 masa dari PMII,  juga ikut bergabung dalam acara tersebut.
 
Dalam orasinya direktur Voice of Palestina (VOP), Ir. Mujtahid Hashem mengeluarkan beberapa pernyataan:
 
1. Mengutuk zionis karena telah membantai 160 warga gaza selama 8 hari.
2. Amerika sebagai sponsor Israel harus bertanggung jawab.
3. Posisi letak kedutaan besar Amerika di Jakarta  harus dipindah karena mengancam keamanan dan kedaulatan Indonesia. Lokasi kedubes AS berdekatan dengan gedung Telkom sehingga bisa menyadap semua informasi warga Indonesia, dekat dengan Istana negara sehingga jantung pemerintah dalam ancaman, selain itu kantor Kedubes AS berdiri di tanah yang belum mengantongi surat Ijin Mendirikan Bangunan (IMB).

Sementara itu Musadiq, salah satu peserta demo  mengutuk aksi keji Israel dan menyesalkan negara-negara arab yang diam saja tidak membantu persenjataan dan dana kepada warga Gaza, padahal mereka mempunyai kesamaan ideologi, ras arab, dan sama-sama bermazhab Sunni.
 
Hisam, ketua Solidaritas Muslim untuk Al-QUDS (SMIQ)  sekaligus korlap mengatakan, "Israel melakukan gencatan senjata setelah membantai 160 warga Palestina, dan sekarang  menunda peperangan karena sedang menunggu rudal patriot dari Amerika."
 
Menurut Kiki, musisi pro Palestina yang juga ikut demo berpendapat lain, meski banyak bangunan hancur dan 160 warga Gaza jadi syuhada, kemenangan tetap menjadi milik kaum muqawama. Karena sedang memperjuangkan kebenaran dan Israel  sebagai pihak pecundang.
 
Setelah acara selesai peserta demo nampak mulai meninggalkan lokasi dan bergantian masa dari FPI (Front Pembela Islam) mulai berdatangan sekitar 1000 massa dengan tema yang serupa. 

Sumber: (IRIB Indonesia)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berkomentarlah Yang Baik dan Berintelektual