Pembantaian warga gaza oleh Israel menghasilkan 160 warga Palestina
tewas dan melukai sekitar 1.200 orang, sejak meletus pada 14 November
lalu. setelah Pasca perang selama 8 hari antara rezim Zionis Israel dan
muqawama Palestina, akhirnya gencatan senjata terjadi. Berdasarkan nota
kesepakatan gencatan senjata, kedua pihak tidak boleh menyerang kawasan
yang dikuasainya. Dibukanya kembali jalur-jalur penyeberangan yang
menghubungkan Gaza dan kemudahan lalu-lalang orang dan masuknya barang
ke Gaza merupakan isi dari kesepakatan itu. Gencatan senjata antara
Zionis Israel dan Hamas dilakukan lewat mediasi Mesir.
Sementara itu di Indonesia hari ini (Jumat, 23/11) Jalan Merdeka depan
Gedung Kedutaan Besar AS, sejumlah massa mengadakan acara "Peringatan
Asyura dan Demo solidaritas untuk Palestina". Sekitar 500 massa gabungan
dari Voice of Palestina (VOP), Indonesian Solidarity for Palestine,
Asian People's Solidarity with Palestine (APSP), Garda Suci Merah Putih,
Zaenab Asosiation. Sekitar 50 masa dari PMII, juga ikut bergabung
dalam acara tersebut.
Dalam orasinya direktur Voice of Palestina (VOP), Ir. Mujtahid Hashem mengeluarkan beberapa pernyataan:
1. Mengutuk zionis karena telah membantai 160 warga gaza selama 8 hari.
2. Amerika sebagai sponsor Israel harus bertanggung jawab.
3. Posisi letak kedutaan besar Amerika di Jakarta harus dipindah
karena mengancam keamanan dan kedaulatan Indonesia. Lokasi kedubes AS
berdekatan dengan gedung Telkom sehingga bisa menyadap semua informasi
warga Indonesia, dekat dengan Istana negara sehingga jantung pemerintah
dalam ancaman, selain itu kantor Kedubes AS berdiri di tanah yang belum
mengantongi surat Ijin Mendirikan Bangunan (IMB).
Sementara itu Musadiq, salah satu peserta demo mengutuk aksi keji
Israel dan menyesalkan negara-negara arab yang diam saja tidak membantu
persenjataan dan dana kepada warga Gaza, padahal mereka mempunyai
kesamaan ideologi, ras arab, dan sama-sama bermazhab Sunni.
Hisam, ketua Solidaritas Muslim untuk Al-QUDS (SMIQ) sekaligus korlap
mengatakan, "Israel melakukan gencatan senjata setelah membantai 160
warga Palestina, dan sekarang menunda peperangan karena sedang menunggu
rudal patriot dari Amerika."
Menurut Kiki, musisi pro
Palestina yang juga ikut demo berpendapat lain, meski banyak bangunan
hancur dan 160 warga Gaza jadi syuhada, kemenangan tetap menjadi milik
kaum muqawama. Karena sedang memperjuangkan kebenaran dan Israel
sebagai pihak pecundang.
Setelah acara selesai peserta
demo nampak mulai meninggalkan lokasi dan bergantian masa dari FPI
(Front Pembela Islam) mulai berdatangan sekitar 1000 massa dengan tema
yang serupa.
Sumber: (IRIB Indonesia)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berkomentarlah Yang Baik dan Berintelektual