Hari Tasua, Karbala Tempat Beribadah Paling Indah
Pada tanggal 9 Muharam 61 Hq, Syimr bin Dzil Jausyan mendatangi
perkemahan Imam Husein as. Selain memanggil Abbas dan putra-putra Ummul
Banin lainnya, ia mengatakan, "Aku telah mengambil surat jaminan untuk
kalian dari Ubaidillah bin Ziyad."
Secara bersamaan,
mereka berkata kepada Syimr, "Allah melaknatmu dan melaknat surat
jaminanmu! Kami berada dalam keamanan dan putra dari putri Rasulullah
berada dalam ancaman?!"
Melalui saudara lelakinya,
Abbas, Imam Husein as meminta kesempatan satu malam dari musuh untuk
melakukan shalat, berdoa, berkhalwat dengan Tuhan dan membaca al-Quran.
Setelah memuji kebesaran Tuhan, Imam Husein mempersilahkan para
sahabatnya agar menggunakan kegelapan malam itu untuk menyelamatkan diri
dan pergi dari medan peperangan. Karena tidak ada seorangpun yang akan
selamat dalam pertempuran melawan tentera Yazid keesokan harinya. Namun,
keluarga dan sahabat Imam Husein as bertekad untuk memberi dukungan
kepada agama Allah dan cucu Rasulullah selagi hayat dikandung badan.
Pada malam Asyura itu, sahara Karbala menjadi tempat beribadah yang
paling indah dan menunjukkan puncak keimanan kafilah Imam Husein as.
Para sahabat Imam Husein menggali parit di seputar perkemahan untuk
menghadapi musuh dan memutus hubungan musuh dengan perkemahan dari tiga
arah. Serangan musuh hanya bisa dilakukan dari satu arah dimana para
sahabat Imam Husain as ditempatkan. Ini adalah strategi Imam Husain as
yang sangat bermanfaat bagi para sahabat.
Di hari itu sekelompok dari pasukan Umar bin Saad bergabung dengan pasukan Imam Husein as.
Pidato Imam Husein as kepada musuh, "Celaka kalian! Kerugian apa yang
akan kalian peroleh jika mendengarkan perkataanku? Aku mengajak kalian
ke jalan yang benar. Akan tetapi kalian menolak seluruh perintahku dan
tidak mendengarkan perkataanku, karena perut-perut kalian telah
terpenuhi oleh kekayaan haram hingga mengeraskan hati-hati kalian."
Sumber: (IRIB Indonesia)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berkomentarlah Yang Baik dan Berintelektual