SUBA SE SALAM SE JO NGON MOI MOI

Sabtu, 24 November 2012

8 Muharam, Dialog Imam Husein as dengan Umar bin Saad

Dialog Imam Husein as dengan Umar bin Saad
 
Tanggal 8 Muharram 61 Hq, rasa kehausan di kemah-kemah makin lama terasa semakin mencekik. Imam Husain as memerintah saudaranya, Abbas, bersama beberapa orang untuk bergerak ke sungai Furat di malam hari. Dengan rencana yang matang, mereka berhasil mematahkan dan menerobos barisan musuh dan kembali ke kemah dengan kantong-kantong penuh air.
 
Pertemuan Imam Husein as dengan Umar bin Saad
 
Imam Husein berkata, "Wahai anak Saad! Apakah engkau datang menemuiku dan tidak memiliki keluhan pada-Nya?"
 
Ibnu Saad mengatakan, "Jika aku memisahkan diri dari kelompok ini, maka rumahku akan rusak, kekayaanku akan dirampas, dan aku mengkhawatirkan anggota keluargaku dari kemarahan Ibnu Ziyad."
 
Imam Husein berkata, "Bagaimana dengan dirimu sendiri? Allah akan segera mengambil jiwamu dan engkau tidak akan terampuni di Hari Kiamat ... Apakah engkau mengira akan sampai pada pemerintahan Rey dan Gorgan? Demi Allah! Tidaklah demikian, karena engkau tidak akan pernah sampai pada keinginanmu."
 
Ubaidillah dalam surat selanjutnya mengancam Umar bin Saad bahwa ia akan memecatnya dari tugasnya seraya berkata, "Jika engkau mempermainkan dan tidak mentaati perintahku, maka aku akan menyerahkan tanggung jawab pasukan ini pada Syimr bin Dzil Jausyan."
 
Penggalan dari pidato Imam Husein as kepada para sahabatnya, "Wahai para keturunan besar dan agung! Bersabarlah, karena kematian hanyalah sebuah jembatan tempat kalian akan melewati segala kesulitan dan penderitaan dan mengantarkan kalian ke surga yang luas dengan segala nikmatnya yang kekal."
 
Abu Sahl Kuhi Lahir
 
Tanggal 8 Muharam tahun 329 Hijriah, Abu Sahl Kuhi, ahli matematika dan astronomi Iran, terlahir ke dunia. Sebagian besar umur Abu Sahl Kuhi dihabiskan di kota Bagdad yang merupakan pusat keilmuan dunia pada zaman itu. Selama 30 tahun, ia melakukan penelitian di bidang astronomi dan sebagai hasilnya, ia berhasil mendirikan observatorium yang kemudian dimanfaatkan oleh para ilmuwan setelahnya.
 
Abu Sahl juga banyak menulis buku, di antaranya berjudul "Dawair Hamaseh". 

Sumber: (IRIB Indonesia)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berkomentarlah Yang Baik dan Berintelektual